- Back to Home »
- JURNAL »
- Analisis Perbandingan Korelasi Eva Dan Roe Terhadapharga Saham LQ 45 Di Bursa Efek Jakarta
Dalam mengukur kinerja perusahaan investor biasanya melihat kinerja keuangan yang tercermin dari berbagai macam rasio. Return On Equity (ROE) adalah merupakan salah satu indikator penting yang sering digunakan oleh investor untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan sebelum melakukan investasi. Menurut penelitian Standard and Poor 500 di Amerika rata – rata tingkat Return On Equity perusahaan – perusahaan di Amerika berkisar 10 sampai dengan 15 persen dan Return On Equity yang tinggi mempengaruhi harga saham perusahaan - perusahaan tersebut.
Selama ini pengukuran kinerja manajerial jarang menggunakan pendekatan perhitungan nilai tambah terhadap biaya modal yang ditanamkan. Dengan keterbatasan dan kelemahan rasio itulah maka diperkenalkanlah EVA ( Economic Value Added ) sebagai ukuran tunggal kinerja perusahaan. Banyak literatur dan penelitian menyebutkan bahwa semakin banyak perusahaan – perusahaan besar menggunakan ukuran kinerja EVA sebagai prinsip penuntun dalam kebijakan perusahaan mereka. Sering EVA dianggap sebagai satu ukuran sederhana yang memberikan gambaran yang sebenarnya dari penciptaan kekayaan pemilik saham ( Truly, 1998). Hasil penelitian meyatakan bahwa implementasi EVA memicu meningkatkan harga saham ( Burkette & Hedley, 1997) dan menuntun manajer – manajernya berlaku sebagai pemilik saham.
Fakta menunjukkan bahwa di Amerika Serikat ada korelasi positif antara naiknya EVA suatu perusahaan terhadap harga saham dari perusahaan yang bersangkutan. Coca Cola misalnya, pada Agustus 1993 harga sahamnya meningkat menjadi US$ 42 dari hanya US $ 4 beberapa tahun sebelumnya setelah mengadopsi konsep EVA. (Usahawan, No 12 / 1993) Penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan EVA membantu para manajermembuat keputusan investasi yang lebih baik, mengidentifikasi kesempatan – kesempatan untuk peningkatan kinerja dan mempertimbangkan benefit jangka pendek dan jangka panjang untuk perusahaan. Lebih lanjut studi – studi menyebutkan bahwa EVA adalah suatu ukuran dari kualitas keputusan manajerial (Lehn and Mahkija, 1996), juga sebagai indikator dari pertumbuhan nilai perusahaan pada masa yang datang (Fisher, 1995). Nilai EVA positif yang konstan terhadap waktu akan meningkatkan nilai perusahaan, namun EVA yang negatif akan menurunkan nilai perusahaan. Berdasarkan kajian-kajian yang telah dilakukan tersebut, maka penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang hubungan EVA dan ROE terhadap harga saham padaperusahaan – perusahaan yang termasuk kedalam LQ 45 di PT Bursa Efek Jakarta (PT. BEJ)